Cakrawala Merah, Jakarta – Sebuah film bergenre drama fantasy petualang hadir menghiasi layar bioskop tanah air mengawali pergantian tahun lunar ular kayu. Film berjudul “Woodwalkers” karya sutradara Damian John Harper ini diperankan oleh Emile Cherf, Olivia Sinclair, Oliver Masucci dan Emil Bloch.
Film berdurasi 1 jam 43 menit ini diadaptasi dari novel karya Katja Brandis yang sebelumnya merupakan seorang jurnalis lingkungan.
Sebagaimana film – film lain yang disadur dari novel, film Woodwalkers juga memiliki tantangan tersendiri, terutama pada bagian ‘imajinasi’ tentang bentuk dan rupa hewan jelmaan masing-.masing karakter yang tentunya berbeda dalam benak setiap pembaca novel, namun Harper telah mengambil langkah besar dalam memvisualisasikan rupa hewan jelmaan termasuk bentuk dan suasana alami hutan maupun lingkungan sekitar.
Film Woodwalkers sendiri berkisah tentang Carag, seorang remaja jelmaan Woodwalkers berwujud seekor Puma yang tertarik pada kehidupan manusia, kemudian memisahkan diri dari kelompok dan keluarga aslinya hanya untuk menjalani hidup di tengah-tengah manusia, tentu saja dengan menyembunyikan wujud aslinya
Film keluarga dengan pesan moral tentang menjunjung tinggi perbedaan memang bukan barang baru. Beragam metafora dan perumpamaan sudah digunakan oleh serentetan sutradara untuk menyampaikan pesan yang baik tersebut.
Beruntungnya Carag mendapatkan keluarga baru dan seorang ibu yang sangat mmenyayanginya sekalipun mengetahui bahwa Carag adalah makhluk jelmaan dan menyekolahkannya ke sebuah sekolah khusus para Woodwalkers bernama Clearwater High School dimana Carag dapat belajar mengendalikan kemampuannya dan tetap dapat hidup sebagaimana manusia normal umumnya karena di sekolah tersebut para Woodwalkers merupakan jelmaan dari berbagai macam hewan.
Saat tengah menjalani kehidupan yang tenang diantara manusia inilah secara tiba-tiba terjadi konflik antara manusia dengan Woodwalkers dan Carag harus mengambil sikap yang tepat guna menyelesaikan dan menjaga keseimbangan yang terjalin selama ini.
Apa yang dilakukan oleh Carag dan bagaimana nasib para Woodwalkers dapat kita saksikan di bioskop favorit kita mulai Januari awal Februari tahun ini.
Secara keseluruhan, film Woodwalkers mirip dengan film-film fantasi yang pernah ada sebelumnya tentang makhluk kelamaan yang hidup diantara manusia biasa, namun di film Woodwalkers ini sosok hewan yang ada merupakan hewan asli yang direkam gambarnya secara detail dan membutuhkan waktu dan ketelitian tingkat tinggi sehingga saat para karakter beralih ke mode hewan, penonton hampir tidak ditemukan ‘kegagalan’ evolusinya, meskipun ada beberapa hewan yang menggunakan efek CGI sederhana sehingga tampak sangat natural dibandingkan film sejenis lainnya.
Selain menyajikan tontonan dan visualisasi yang menarik, film Woodwalkers juga memberikan pembelajaran moral bagi para pecinta film yaitu antara lain, bagaimana seharusnya manusia menjaga keseimbangan alam, merawat kelestarian lingkungannya sehingga keseimbangan alam dapat tetap terjaga sebagaimana mestinya. (Red/das/ymn)