HUT Ke 120, Syarikat Islam Gelar Tasyakuran dan Doa Bersama Organisasi Serumpun SI

Spread the love

Cakrawala Merah, Jakarta – Syarikat Islam (SI) pada hari ini, 16 Oktober 2025 memasuki usia yang ke-120 tahun. Organisasi yang dahulunya bernama Sarekat Dagang Islam (SDI) didirikan Haji Samanhudi di Surakarta pada tahun 1905. 

‎Menurut Ketua Umum SI, Hamdan Zoelva, organisasi Syarikat Islam lahir sebelum organisasi-organisasi pergerakan lainnya seperti Budi Utomo lahir. Pada usia 120 tahun sekarang, katanya SI masih eksis dalam memberikan sumbangsih pemikiran untuk Republik Indonesia. 

‎”Lahirnya SI, jauh sebelum lahirnya Budi Utomo dan sampai detik hari ini. Kita harus  bersyukur kepada Allah SWT, organisasi ini masih tetap eksis. Banyak organisasi lain yang lahir sebelum kemerdekaan yang sudah tidak ada,” kata Hamdan Zoelva dalam sambutannya, di kantor DPP SI, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (16/10/2025). 

‎Lebih lanjut menurut Hamdan, SI adalah salah satu organisasi yang ikut mendirikan negara Indonesia. Berbeda, katanya dengan Singapura, Filipina dan Malaysia. 

‎”Seperti Malaysia terbentuk karena Inggris. Negara ini lahir karena organisasi-organisasi salah satunya SI, dan banyak organisasi yang lainnya. Pemerintah harus berterimakasih kepada organisasi seperti SI, NU, Muhammadiyah, Perti, Persis, dan kepada organisasi lainnya. Karena merekalah yang ikut mendirikan negara ini,” tegas Hamdan. 

‎Dalam perjalannya, kata Hamdan SI mengalami pasang surut. Pernah berkembang, sangat jaya, dan pernah menjadi kecil dan tidak memiliki pengaruh. 

‎”Karena izin Allah konsisten sampai saat-saat ini. Tumbuh dan berkembang organisasi sampai sekarang, pernah sangat jaya, pernah menjadi kecil dan tidak memiliki pengaruh. Dalam perjalanannya pasang dan surut,” tutur mantan Ketua MK itu. 

‎Masih kata Hamdan, dalam perjalanan organisasi-organisasi di Indonesia pra kemerdekaan adalah bagaimana menghadapi dan mengusir penjajah. Namun, tantangan itu semakin berat pasca kemerdekaan karena menghadapi sistem penjajahan baru, seperti penjajahan ekonomi. 

‎”Indonesia belum merdeka secara ekonomi, banyak penjajah baru oleh anak bangsa sendiri dalam sistem perekonomian nasional. Penjajahan ekonomi ini menurut pandangan SI adalah ketimpangan ekonomi,” jelasnya. 

‎”Ketimpangan membawa ketidakadilan, dan melahirkan perbedaan. Karena ekonomi juga mempengaruhi sistem perpolitikan, karena yang memiliki uang dan didukung oleh pemilik modal yang lebih besar sehingga terpilih orang-orang yang mengedepankan kepentingan pribadi. Maka dari itu negara harus hadir dalam menciptakan kedaulatan ekonomi sehingga, rakyat tidak bisa dibeli dalam setiap pemilu dan pilkada,” pungkas Hamdan Zoelva.

Perayaan HUT ke 120 tahun ini dihadiri oleh ribuan simpatisan SI yang terhimpun dalam organisasi sayap SI antara lain ; PERISAI, WSI, PEMUDA MUSLIM, SEMMI dan lain lain. (Red/ymn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *