Film Harta, Tahta, Boru Ni Raja Angkat Budaya Batak

Spread the love

Jakarta, Cakrawala Merah – Dalam rangka melestarikan budaya daerah Sumatera Utara khususnya budaya masyarakat Batak disekitar danau Toba, Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) bersama Layar Production dan PIM Pictures Association kembali menghadirkan karya baru yang menghadirkan budaya batak yaitu sebuah film bergenre drama komedi romantis yang berjudul “Harta,Tahta ,Boru ni Raja” yang pertama kali ditampilkan dalam galau premiere pada Senin (08/07/2024) di XXI Epicentrum Jakarta. 

Saat ditemui awak media, Jimmy Bernando Panjaitan selaku Direktur Badan Pelaksana Otorita Danau Toba  (BPODT) menitipkan pesan bahwa dari film Harta, Tahta, Boru Ni Raja ini diharapkan dapat mengajak anak muda Indonesia terutama putra-putri Batak untuk selalu mengenal jati diri serta melestarikan budaya dan potensi pariwisata Danau Toba. 

“Terutama untuk putra putri Batak dimanapun berada agar tetap selalu menyadari tentang jati dirinya dan itu dilihat dari budaya, adat dan lain sebagainya yang sangat membanggakan kalau seandainya kita datang ke kampung masing masing seperti di film Harta, Tahta Boru Ni Raja dan sebenarnya dari film ini adalah salah satu cara  kita mendukung pariwisata danau toba, dimana salah satu yang kita sasar ini membuat tertarik dengan danau toba dan datang kesana juga” Paparnya. 

Lebih lanjut Ia menuturkan bahwa film ini tidak dibuat khusus adat batak adalah untuk menarik anak muda kesana, ke danau toba, kalaupun dari segi yang lain khususnya kehidupan sehari – hari, film ini yang kita angkat tidak harus terlalu adat dengan tujuan memperkenalkan anak anak muda untuk “Ayo kunjungi danau toba” karena danau toba tersebut dapat dilihat dari sisi lainnya. 

“Saya berharap dengan film tersebut untuk pencapaian pariwisata baik wisatawan dan turis asing dapat meningkat untuk mengetahui dan mempelajari adat istiadat danau toba khususnya budaya  sumatera utara.

Saya selaku Direktur BPODT bertugas untuk inovasi dalam meningkatkan budaya danau toba dari tradisional seperti promosi, iklan tradisional maupun non tradisional seperti film, iklan dan video, termasuk wisata danau toba yang di perkenalkan ke dunia pariwisata internasional” jelasnya

Direktur BPODT juga menjelaskan bahwa dari segi pemilihan lokasi film di danau toba ini diperkenalkan dari delapan kabupaten, dan pihaknya terus mencari masing-masing keunikan dari kabupaten tersebut dan untuk kabupaten Danau Toba dilihat dari sisi kepahlawanannya yaitu DI Panjaitan sebagai pahlawan revolusi, dari sinilah pihaknya memasukan unsur kepahlawanan kedalam budaya danau toba serta aneka makanan khasnya, tenun ulos, tarian tor tor dan sebagainya. (red/yn) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *