
Jakarta, Cakrawala Merah – Bertempat di Gedung Mesium Bank Mandiri Kota Tua pada Ahad (09/04/23), Desainer Athan Siahaan dan Komunitas Fotografi bersama IFP 2023 diantaranya Jumico Jacobs, Hikmawati Arsyid dan Indah Darry, menggelar Fashion Show bertema “Bukber Kolosal#6” dengan menampilkan para model dari IFP 2023 yaitu ; Keysia,Bella,Siska,Hanapi, Rara,Acha Nasution,Kirana Larasati,Dinda Mutiara,Fidya Meilia Putri,Liem Lina, Vania, Savitri,Gendis,Rani Nusa,Adyta Tata,Maya,Billa Moy,Dilly,Mandira, Ciko San dan Faldy Nasution.
Selain menampilkan Fashion Show, Athan Siahaan dan Komunitas Fotografi bersama IFP 2023 saling berbagi sembako untuk ojek sepeda ontel yang ada di sekitar putaran kota tua.
“Kami akan memberikan sembako di kepada mereka dengan adanya fashion model kolosal #6 ini,kami ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwasanya berbagi itu tidak ada batasan apapun jadi kapanpun dan dimanapun tentunya sekarang kita sambil berkarya sambil berbagi,”ujar Athan.
Alasan Athan dan rekanan memilih komunitas sepeda ontel sebagai mitra berbagi dikarenakan menjamurnya usaha ojek sepeda motor baik yang offline maupun online sehingga pendapatan ojek ontel menjadi berkurang.
“Satu hal yang perlu diperhatikan bahwasanya di Indonesia saat ini sangat banyak sekali yang ojek online semua ojek sekarang semuanya online jadi para ojek sepeda ontel di sekitaran kota tua tersebut mereka sangat minim pendapatan dan sangat minim penghasilan apabila kita melihat dan bertanya kepada mereka jawaban mereka akan selalu sama bahwasanya tidak ada orderan tidak ada orang yang sepeda ontel karena hari ini siapa lagi yang mau naik sepeda ontel” jelas Athan.
Sebagai seniman desainer dan Komunitas Fotografi, dia dan rekan-rekamnya merasa terpanggil jiwanya untuk melakukan bakti sosial agar mereka para ojek ontel bisa turut merasakan kebahagiaan yang sama seperti apa yang Athan dan rekan-rekan rasakan dan Athan juga mengungkapkan harapannya terkait kegiatan bakti sosial ini.
“Harapan kami setelah kita berbagi ini adalah supaya menjadi pemicu buat teman-teman komunitas Fotografi dan para desainer mari kita saling berbagi untuk mereka dan dapat membantu komunitas Ojek sepeda ontel yang hampir punah di kota tua” harapnya.
Athan juga menambahkan bahwa untuk fashion di Indonesia sesungguhnya telah mampu bersaing dengan fashion di Paris karena menurut Arahan, karya-karya anak-anak bangsa dan karya-karya kita sendiri itu semuanya jauh lebih bagus dari pada yang ada disana, di negeri lain dan Athan memiliki pandangan lain terkait pameran fashion di luar negeri.
“Kalau saya secara pribadi, saya tidak setuju kalau desainer Indonesia berangkat keluar negeri untuk fashion show, kenapa ? karena pasar mereka di Indonesia, harusnya mereka promosikan disini dan mendatangkan devisa bagi Indonesia dan bukan untuk negara lain.”
Lebih lanjut Athan menambahkan, “Kenapa kita nggak balik, kenapa nggak ajak desainer-desainer dari luar negeri untuk show di Indonesia. Nah itulah yang kami lakukan di Indonesia fashion parade bulan Juni 2023 bulan depan, jelasnya..
Untuk keperluan itu, Athan dan rekan-rekan akan mengundang 10 negara untuk menggelar show di Indonesia sehingga menurut Athan, otomatis apa yang kita dapat devisa negara karena kita berhasil mendatangkan banyak orang luar negeri dan mendatangkan massa untuk mereka show di Indonesia.
Designer ternama Indonesia ini juga menjelaskan bahwa sebenarnya telah ada banyak rekan desainer termasuk dirinya yang pernah menggelar show Fashion di Rusia, Firlandia, Bangkok, India, Jepang, Kuala Lumpur,Thailand, Vietnam dan Philipina tanpa menyadari bahwa pasar yang sebenarnya adalah di Indonesia
“Setiap saya show disana pasar saya ternyata di Indonesia jadi kenapa saya nggak bawa saja orang sana kesini supaya memperkenalkan Indonesia ketempat mereka” jelasnya
Athan juga mengakui pernah mencoba pasar diluar dan setiap bulan dia mampu mengirimkan 400 lembar kain dari Indonesia ke Rusia tapi kemudian dia menyadari bahwa para penenun di tanah air lebih membutuhkan kesinambungan sehingga dia memutuskan untuk meningkatkan perekonomian para penenun di daerah dengan mengembangkan fashion di tanah air.
“Penenun-penenun didaerah itu butuh makan sementara ekonomi mereka harus berjalan. Artinya kita menciptakan pasar buat mereka supaya mereka bisa sejahtera. Nah kalau kita mencari pasar diluar negeri itu bisa banget dan cocok banget tapi dengan one condision ketika si desainernya mau melakukan itu tentunya nggak butuh modal sedikit modalnya gede banget” pungkasnya.