
Jakarta, CKWM – Untuk mewujudkan Kawasan Correctio, sebagai The Next Silicon Valley di Indonesia. Jababeka yang sebelumnya telah menjalin kemitraan dengan institusi dalam negeri mulai seperti, BRIN, Indogen, Bisa AI dan Telkomsel, kini mulai menggandeng perusahaan Internasional asal negeri Sakura yaitu Mitsubishi Heavy Industries Indonesia yang telah bepengalaman puluhan tahun di bidang system energi, infrastruktur, dan manufaktur.
Sejalan dengan visi Jababeka yang selalu berupaya wewujudkan Net-Zero Industrial Cluster di Correctio, kemitraan bersama Mitsubishi Heavy Industries dalam menyediakan fasilitas District Cooling System di kawasan, akan mengoptimalkan konsep correctio sebagai kawasan smart and green city.
Dengan menggandeng Mitsubishi Heavy Industries diharapkan dapat menciptakan Correctio yang tidak hanya sebagai pusat bisnis berbasis teknologi terbesar dan pertama di Indonesia, namun juga menjadi kawasan industri yang menunjang ekosistem hijau dan keberlanjutan.
Untuk mewujudkan hal tersebut menurut Managing Director Jababeka Infrastruktur, Agung Wicaksono, Jababeka juga menggandeng seluruh tenant yang ada di Kawasan Jababeka
“Jababeka juga akan mendorong tenant di Kawasan Industri Jababeka untuk bersinergi bersama menuju industri 4.0 dengan energi bersih dan terbarukan. Kemitraan ini merupakan langkah strategis Jababeka sejalan dengan visi pemerintah yang berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon dengan menetapkan target Net Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat. Di lain sisi, peluang yang bisa diperoleh Jababeka bersama para Startup dan industri di Correctio yaitu terciptanya lapangan kerja hijau dan dekarbonisasi sektor” papar Wicaksono.
Lebih lanjut Managing Director Jababeka Infrastruktur juga mengungkapkan bahwa MoU ini merupakan salah satu warisan B20 Indonesia
Kami telah membahas tentang transisi energi menuju dunia netral karbon, dan DCS sejalan dengan rekomendasi kebijakan kami. MOU ini bisa dibilang sebagai salah satu warisan B20 Indonesia.
Penerapan District Cooling System (DCS) adalah salah satu cara efektif untuk mencapai dekarbonisasi. Ini adalah proyek pertama dan tantangan yang luar biasa di Indonesia.
Sementara itu, Seiji Izumisawa, Presiden dan CEO Mitsubishi Heavy Industries (MHI), menegaskan bahwa pihaknya telah berpengalaman dalam mewujudkan DCS di berbagai negara
“Kami, Mitsubishi Heavy Industries (MHI), memiliki banyak pengalaman dalam menerapkan DCS di Jepang dan negara lain dengan pendingin sentrifugal canggih kami” kata Izumisawa
Lebih lanjut Izumi meyakini kerjasama ini dapat mewujudkan Jababeka sebagai kawasan Silicon Valley Indonesia.
“Kami percaya, kami dapat memperluas bisnis ini di Indonesia bersama dengan Jababeka Infrastruktur dalam Proyek Silicon Valley Jababeka ini (CORRECTIO)” imbuh Izumi yang berpengalama dalam bidang Energy, Sustainability and Climate Task Force (ESC-TF) sebagai salah satu co-chair.
Sebagai leading company di bidang teknik dan manufaktur, MHI Group memberikan solusi inovatif dan terintegrasi di berbagai industri. Di Indonesia, MHI telah menyelesaikan dan mengirimkan berbagai proyek dan produk selama lebih dari 40 tahun seperti pembangkit listrik, generator mesin, pabrik kimia dan pupuk, sistem transportasi, sistem pendingin udara, pendingin, dan forklift.
Saat ini, MHI sedang mengerjakan berbagai proyek transisi energi di seluruh dunia dan DCS adalah salah satunya. Kami percaya bahwa teknologi mutakhir kami dapat berkontribusi pada pembangunan Indonesia dan mewujudkan dunia yang netral karbon.
Proyek CORRECTIO menurut Izumi, adalah proyek yang menantang, tetapi akan mengarah pada kesuksesan masa depan Indonesia dengan memberi energi kepada perusahaan rintisan dan industri manufaktur yang ada di kota cerdas dan ramah lingkungan, untuk itu MHI selalu mendukung Jababeka sebagai mitra setia.
“Kami mendukung Jababeka sebagai mitra yang kredibel dalam mewujudkan Proyek CORRECTIO tidak hanya untuk DCS tetapi juga untuk berbagai bidang” pungkas Izumi (rls/dhea).