
Jakarta, CakrawalaMerah – Program Indonesia Terang yang digagas oleh Tjut Njak Cahaya Jeumpa Hj. Rizayati, SH., MM bersama PT. Imza Rizky Jaya (PT. IRJ) Group kembali diterpa badai kencang melalui pemberitaan salah satu media online lokal Bireuen, metroaceh.com yang narasinya ditulis oleh Pemimpin Redaksi media tersebut, Bahrul Walidin.
Sang Pemred dengan sangat tendensius mengangkat judul ” Rizayati Dituding Wanita Penipu Ulung ” dengan menarasikan cerita berbalut berita yang tidak dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya dimuka hukum. Pemred Metro Aceh, Bahrul Walidin menuding Sang Tjut Njak Cahaya Jeumpa Hj. Rizayati sebagai wanita penipu ulung salah satunya karena program Indonesia Terang yang digagas Tjut Njak dengan mengcopy – paste berita lama secara parsial dan telah dibantah secara berulang – ulang oleh PT. IRJ sebagai pengelola program tersebut berikut massif diberitakan oleh berbagai media online, cetak maupun Televisi swasta Indonesia. Akan tetapi Sang Pemred Metro Aceh doyan mengcopy – paste bagian negatif saja dengan mengabaikan sisi positif, Alamak.
Program Indonesia Terang sendiri merupakan program pengadaan dan pemasangan lampu Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) bagi daerah-daerah pelosok tanah air yang digagas oleh Hj. Rizayati, SH., MM dan dikelola oleh PT. IRJ Group.
Program ini diapresiasi sejumlah pihak sebagai salah satu Maha Karya anak bangsa Hj. Rizayati, SH., MM sebagai sebuah dedikasi, prestasi, dan pengabdian terbaik untuk Negeri. Program ini pula sangat-sangat membantu pemerintah dan masyarakat pelosok, disamping membantu kecukupan energi juga tidak didanai dari keuangan Negara.
Sangat tendensius ketika Pemred Metro Aceh, Bahrul Walidin melalui ulasan kutipannya menguraikan bahwa PT. IRJ Group dalam merealisasikan program ini telah meminta uang kepada sejumlah Kepala Daerah, sementara faktanya banyak Kepala Daerah merasa terbantu dengan program ini karena kecukupan energi listrik terpenuhi tanpa menguras keuangan pemerintah daerah.
Sementara itu, Hj. Rizayati menuturkan bahwa sejak diluncurkan 1 September 2019 silam, program ini telah terealisasi dengan adanya distribusi, pemasangan, dan penerangan di sejumlah daerah Indonesia antara lain seperti Pidie Jaya, Aceh.
Bone Bolango, Gorontalo.
Agam, Sumatera Barat.
Kota Palembang, Sumatera Selatan.
OKI, Sumatera Selatan.
Ciamis, Jawa Barat.
Kendal, Jawa Tengah.
Kota Semarang, Jawa Tengah.
Sragen, Jawa Tengah.
Tidore, Maluku Utara dan
Ketapang, Kalimantan Barat.
Masih menurut Hj. Rizayati, SH., MM program ini terus direalisasikan sampai 2021 dan merata disejumlah daerah kemitraan. Program ini adalah pengabdian Saya untuk masyarakat Indonesia, apa yang dituduhkan adalah kebodohan, sebagai pembuktian program ini telah berjalan tanpa kendala. Tutup Tjut Njak Cahaya Jeumpa.