Radikalisme Kuasai ASN dan BUMN, Haidar Alwi Minta Pemerintah Tindak Tegas

Spread the love

Jakarta, CakrawalaMerah Pergerakan dan perkembangan paham radikal di Indonesia disinyalir telah menembus hingga tataran Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Aparatur Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sehingga mengancam kedaulatan Idiologi Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu Pancasila.

Menanggapi masifnya infiltrasi Radikalisme dan keberadaan ASN Eksklusif di BUMN, pegiat Gerakan Nasional Anti Radikalisme yang juga Penanggung Jawab Aliansi Relawan Jokowi (ARJ), R.Haidar Alwi,MT ditemui di bilangan Menteng Jakarta Pusat, Rabu (26/06), meminta kepada Presiden Jokowi agar setelah dilantik untuk periode kedua, segera mengambil tindakan tegas bagi para pengikut paham radikal serta tidak menyisakan satupun ASN berpaham radikal
“Segera setelah Pak Jokowi dinyatakan menang, kita minta kepada pemerintahan Jokowi yang baru kedepan agar lebih tegas karena ini bahaya banget.
Menurut Haidar, berdasarkan hasil survey, sebagian besar ASN terindikasi paham radikal dan menjadi ancaman serius bagi kedaulatan NKRI.
“BUMN, ASN itu berdasarkan survey terakhir, hampir sebagian besar terindikasi radikalisme, itu merupakan suatu hal yang sangat berbahaya untuk negara, karena sumber-sumber keuangan yang ada di BUMN itu cukup banyak” ungkap Haidar
Lebih lanjut Haidar juga memperingatkan tentang bahaya jika radikalisme menguasai BUMN dan ASN.
“Kalo radikalisme itu sudah terpapar di ASN dan BUMN, itu kita tidak bisa membayangkan betapa besar dan dahsyat akibatnya” imbuhnya
Selain itu, Penggiat Gerakan Nasional Anti Radikalisme ini mengingatkan bahwa kedepan tantangan kita untuk memberangus HTI jauh lebih besar daripada dua tahun yang lalu sejak Presiden Jokowi membubarkan HTI.
Oleh karena itu, Haidar mendukung penuh langkah pemerintah dalam membersihkan BUMN dan ASN dari pengaruh dan paham radikal.
“Jadi dalam kesempatan ini kita ingin memberi dorongan kepada pemerintah supaya BUMN dan ASN itu betul betul dibersihkan dari radikalisme” lanjutnya
Haidar juga menegaskan bahwa radikalisme merupakan paham yang sangat berbahaya bahkan melebihi bahaya Komunisme.
“Kita minta pemerintahan Pak Jokowi di periode kedua ini harus tegas, jangan sisakan satupun orang radikal di bumi pancasila, satu aja, jangan, karena mereka virus yang berbahaya, kalo mereka doktrin kalo orang yang gak kuat pasti kena karena doktrin mereka sangat kuat dan menurut saya doktrin mereka lebih berbahaya dari komunis” tegas Haidar Alwi.
Penggiat Gerakan Nasional Anti Radikalisme ini juga menyampaikan bahwa pada akhir bulan nanti berencana menggelar aksi bersama para panglima perang dari seluruh suku di Indonesia guna mendukung Pemerintahan Presiden Jokowi memberantas radikalisme di Indonesia.(yn/adm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *