KABIK Dukung Pemerintah Hentikan SKT FPI Serta Ormas Anarkis

Spread the love
Jakarta, CakrawalaMerah – Paham radikal saat ini telah menjadi ancaman bagi kedaulatan idiologi dan berbagai negara di dunia, beragam organisasi termasuk yang berada di Indonesia terindikasi menganut paham radikal dan intoleransi.

Hal ini mendorong berbagai kelompok yang tergabung dalam Komite Aksi Bela Indonesia Kita (KABIK), menggelar aksi menolak keberadaan organisasi yang terpapar paham radikal dan meminta pemerintah membubarkan serta tidak memperpanjang surat keterangan terdaftar organisasi-organisasi tersebut, salah satu organisasi yang akan segera berakhir masa berlakunya adalah Front Pembela Islam (FPI) pimpinan H.Rizieq Shihab yang saat ini masih berada di Saudi Arabia.
Dalam orasi di depan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI) Jl.Medan Merdeka Utara pada Rabu (19/06), Ronald Mulia Sitorus selaku Koordinator Aksi Komite Aksi Bela Indonesia Kita menyerukan untuk membubarkan FPI dan HTI serta menangkap Rizieq Shihab, orator juga menegaskan bahwa FPI dan organisasi radikal lainnya bukan merupakan perwakilan agama Islam melainkan hanya organisasi yang mengatasnamakan agama.
“Fpi bukan kelompok agama, fpi hanya kelompok yg mengatasnamakan agama” tegasnya
Masih menurut Koordinator Aksi, masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang cinta damai, tanpa adanya ormas anarkis yang mengatasnamakan agama. Untuk itu, komite aksi Bela di Indonesia tidak mendukung sepenuhnya Kemendagri agar tidak memperpanjang surat keterangan terdaftar dari yang habis masa berlakunya pada tanggal 20 Juni 2019.
Haidar Alwi selaku Penanggung Jawab Komite menegaskan dukungan kepada pemerintah untuk membubarkan dan tidak memperpanjang surat keterangan terdaftar ormas-ormas anarkis.
“Bubarkan ormas anarkis tersebut dan tetapkan sebagai ormas terlarang kemudian mendukung pemerintah RI untuk menangkap pimpinan ormas tersebut yang sampai saat ini masih buron” tegas Haidar Alwi
Sementara itu, Penggagas Komite, Novy Viky Akihary kepada media mengungkapkan harapan dan dukungan bagi Pemerintah agar ormas-ormas yang bertindak anarkis, kekerasan dan telah membuat resah masyarakat dalam iklim demokrasi segera dibubarkan.
“Kita harus menjaga toleransi antar kompenen anak bangsa, antar umat beragama, dan kemudian juga sesama masyarakat Islami kita harus menjaga situasi damai ini supaya organisasi-organisasi yang melakukan kekerasan atas nama agama atas nama kelompok golongan dan sebagainya itu sudah harus dibubarkan. Pemerintah harus tegas mengambil langkah supaya tidak memperpanjang SKTK nya dan pada akhirnya nanti kami harapkan ormas-ormas ini dibubarkan, dan izin organisasinya tidak diperpanjang lagi.  Kalau tidak salah tanggal 20 besok tidak diperpanjang selanjutnya kita minta kepada pemerintah untuk membubarkan organisasi semacam ini,” kata Novy berapi-api.
Lebih lanjut Novy juga menghimbau kepada seluruh masyarakat agar toleransi terus dibangun dan dijaga dalam bingkai NKRI.
“Kebhinekaan adalah pegangan kita sebagai bangsa.  Tancapkan dalam dada kita ideologi bangsa kita yang sudah jati diri bangsa kita yaitu Pancasila dan jaga bendera kita Merah Putih terus berkibar. Tak boleh ada bendera lain berkibar selain Merah Putih. Kita harus kembali kepada Indonesia yang dicita-citakan founding fathers kita yaitu Indonesia yang terdiri dari kurang lebih 700 lebih suku dan bahasa. Ini luar biasa kita bisa bersatu dalam perbedaan yang sedemikian rupa,” himbau Novy
Ketua Seksi Keagamaan KABIK, Ustad Yudo Wibowo menegaskan bahwa dalam kehidupan berbangsa di Indonesia tidak boleh ada satupun organisasi keislaman yang  melakukan perbuatan kekerasan dan meminta pemerintah membubarkan seluruh organisasi bentukan para pimpinan ormas anarkis
“Jika terjadi sekali saja membuat perbuatan kekerasan atas nama agama, ormas itu harus segera cabut ijinnya. Jika ada ormas-ormas bentukan mirip orang-orang FPI itu juga segera bubarkan, tidak ada gunanya mempertahankan mereka. Karena tidak ada satupun agama membolehkan tindak kekerasan kecuali menganjurkan umatnya untuk melakukan kegiatan sosial seperti menolong orang lain,” ujar Ustad Wibowo.
Yudo juga meminta Pemerintah untuk terus mengawasi pergerakan ormas-ormas yang mengajarkan radikalisme di masyarakat.
“Siapapun ormas-ormas yang terbukti melakukan penyebaran ajaran radikalisme dan kekerasan serta intimidasi atas nama norma agama harus dibubarkan. Bila perlu parqma pelaku dan ketuanya ditangkap dan dipenjarakan. Kami meminta para oknum PNS yang terindikasi terpapar ajaran radikal terutama di lembaga-lembaga pemerintahan harus dikeluarkandl dan diberhentikan dari jabatannya. Selain itu kami minta semua materi-materi pelajaran di sekolah yang diduga berisi ajaran radikalisme dihapuskan dan dimusnahkan diganti dengan materi-materi yang bersifat toleransi,” kata Ustad Wibowo.
Sementara itu, Ketua Forum Kita Pancasila, Ade Reza juga meminta Pemerintah mencabut status kewarganegaraan Rizieq Shihab serta membubarkan ormas-ormas radikal dan anarkis. (yn/adm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *